Kamis, 02 Juli 2009

sistem kardiovaskular

Skenario 2

JATUH PINGSAN

Nani, 30 tahun seorang karyawati pada sebuah instansi pemerintah sedang mengikuti upacara 17 Agustus di lapangan. Setelah 15 menit upacara berlangsung, tiba-tiba Nani jatuh pingsan. Nani segera dibawa oleh tenaga kesehatan ke mobil ambulance yang parkir di pinggir lapangan. Nani dibawa dengan tandu, kemudian diperiksa oleh dokter. Ternyata tekanan darah Nani 90/60. frekuensi denyut nadi 96x/menit dan dokter menemukan murmur ketika mendengarkan bunyi jantung Nani di daerah intercostal IV garis parasternal sinistra. Dalam keadaan masih pusing, Nani bertanya pada dokter apa yang terjadi pada dirinya. Dokter menenangkan Nani dan mengatakan bahwa Nani mengalami hipotensi ortostatik.
Sekarang keluhan pusing Nani sudah berkurang, upacara juga sudah selesai. Nani minta izin pulang kepada dokter yang tadi merawatnya. Dokter menganjurkan agar Nani memeriksakan diri lebih lanjut ke RS.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami oleh Nani?



















TERMINOLOGI

1. Hipotensi Ortostatika : Penurunan tekanan darah berlebihan sehingga
pasokan darah ke otak menjadi berkurang,
sering terjadi pada saat berdiri lama.
2. Murmur : Bunyi yang tidak normal pada jantung karena
katup terganggu.
3. Parasternal sinistra : Garis yang berada disamping sternum di sisi
sebelah kiri.
4. Frekuensi : Jumlah getaran per satuan waktu.








IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana anatomi dan fungsi jantung yang normal?
2. Bagaimana tekanan darah, denyut nadi dan bunyi jantung yang normal?
3. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi pembuluh darah?
4. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi sistem limfa?
5. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi sirkulasi darah?
6. Apa saja pembuluh yang masuk dan keluar jantung, dan bagaimana sirkulasinya?
7. Bagaimana sistem pengaturan pada sistem kardiovaskular?
8. Kenapa Nani bisa pusing dan jatuh pingsan (penyebab hipotensi ortostatika)?
9. Apakah ada hipotensi selain hipotensi ortostatika?
10. Apa saja infeksi pada jantung?













ANALISA MASALAH

1. Anatomi dan Fungsi jantung normal.
Posisi jantung terletak di dalam ruang mediastinum media, yaitu ruang diantara kedua paru, dan terletak di atas diafragma.
Jantung dibungkus oleh lapisan perikardium.
Ukuran jantung adalah sebesar kepalan tangan pemiliknya.

Jantung terdiri 4 ruang :
• 2 Ventrikel : - Ventrikel kanan berfungsi untuk memompa darah dari
jantung ke seluruh.
- Ventrikel kiri berfungsi untuk memompa darah dari
jantung ke paru-paru.
• 2 Atrium : - Atrium kanan menerima darah dari paru
- Atrium kiri menerima darah dari seluruh tubuh.

Jantung berfungsi sebagai pemompa darah.

2. Tekanan darah, frekuensi nadi, dan bunyi jantung normal.
• Tekanan darah
Range tekanan darah normal : 90-119
60-89

Pada suhu panas : 120 pada suhu dingin : 140
80 90

• Denyut nadi
Istirahat : 60 – 100x permenit.
Tidur : kurang dari 40x permenit.
Olahraga : 150 – 200x permenit.


• Bunyi jantung
Bunyi jantung normal adalah dug-dug, apabila ada gangguan pada jantung, khususnya pada katup, maka jantung akan berbunyi murmur.

3. Anatomi, Fisiologi, dan histologi sistem pembuluh darah
Pembuluh darah ada 2, yaitu :
1. Arteri, adalah pembuluh darah yang keluar dari jantung.
2. Vena, adalah pembuluh darah yang menuju ke jantung.
Arteri terbesar adalah aorta yang langsung keluar dari jantung, aorta bercabang ke atas menjadi aorta ascendens, kemudian membentuk lengkung arkus aorta. Cabang aorta ke bawah menjadi aorta desendenc, yang kemudian membentuk a. Abdominalis.

4. Anatomi, Fisiologi, dan Histologi sistem limfa
Aliran getah bening adalah aliran cairan limfe dari ruang interselular seluruh tubuh menuju susunan vena dan menuju ke jantung.
Terdiri dari saluran dan kelenjar getah bening.

5. Sirkulasi darah dipengaruhi oleh adanya katup jantung, katup ini menyebabkan sirkulasi darah hanya bisa searah.

Denyut jantung dipengaruhi oleh:
- otot polos
- serabut sel pencetus
- dinding ventrikel lebih tebal dari dinding atrium
- daya gravitasi
- penimbunan lemak

6. Pembuluh yang keluar dari jantung adalah pembuluh Aorta, sedangkan pembuluh yang masuk ke jandung adalah Vena Cava.
Sirkulasi darah dimulai dari keluarnya darah dari jantung melalui pembuluh Aorta lalu diteruskan ke arteri sedang, arteri kecil, arteriol, kapiler, venula, vena kecil, vena sedang, dan kembali ke jantung melalui vena cava.

7. Sistem pengaturan kardiovaskular
Sistem saraf otonom:
- sistem saraf simpatis : mempercepat kerja jantung
- sistem saraf parasimpatis : memperlambat kerja jantung
Hormon : adrenalin, Angiotensin II, ANH, ADH, Aldosteron, Hormon kelamin.

8. Nani pusing dan jatuh pingsan karena aliran darah ke otak Nani berkurang. Hal ini karena darah mengalir ke bawah, karena adanya gaya gravitasi. Peristiwa ini menyebabkan curah jantung menurun sehingga aliran darah ke otak juga berkurang (hipoksia). Pada pembuluh darah terjadi vasokontriksi yang menimbulkan gejala pucat dan berkeringa. Sedangkan jatuh disebabkan oleh refleks saraf ke kaki.

9. Hipotensi selain hipotensi ortostatika adalah:
a. Neurali mediatid hipotensi
Adalah hipotensi pada usia dini.

b. Post prandial hipotensi
adalah hipotensi pada lansia, ditandai dengan kerusakan sistem saraf
otonom.
c. Multiply atrophy with ortostasis hipotensi (sindrom shydrager)
adalah kerusakan pada sistem saraf.

10. infeksi atau gangguan-gangguan pada sistem kardiovaskular adalah penyakit jantung koroner, aterosklerosis (adanya sumbatan pada pembuluh darah akibat kolesterol).




































SISTEMATIKA






























LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anatomi, histologi, dan fisiologi jantung
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anatomi, histologi, dan fisiologi pembuluh darah
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem limfa
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem pengaturan kardiovaskular
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi kerja jantung dan aliran darah.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang proses sirkulasi
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang gangguan pada sistem kardiovaskuler dan sistem limfa.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Elektrokardiogram.
SHARING INFORMATION

1. Anatomi, Histologi, dan Fisiologi jantung.

 ANATOMI
Jantung adalah organ berongga yang memiliki 4 ruang dan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh melalui arteri.
• Letak jantung
Jantung berada di mediastinum media,
Mediastinum adalah ruang yang berada diantara kedua paru.
disebelah atas diafragma.

• Bentuk jantung
Jantung berbentuk kerucut.
Apex kordis adalah ujung depan jantung yang dibentuk oleh ujung ventrikel kiri.
Basis kordis adalah alas kerucut dari jantung, berada di belakang, dibentuk oleh atrium kiri.

• Lapisan perikardium
Jantung dibungkus oleh selaput pericardium. Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil.
Lapisan pericardium terbagi 2, yaitu :
• Lapisan parietal
Melekat pada: difragma pada bagian bawah
Sternum pada bagian depan
Kolumna vetebralis di belakang
Fungsi dari lapisan ini adalah mempertahankan posisi jantung stabil pada tempatnya dan melindungi jantung terhadap penyebaran infeksi dari organ di sekitarnya.
• Lapisan viseral
Lapisan ini langsung melekat pada permukaan jantung.

Diantara lapisan parietal dan lapisan viseral terdapat rongga perikardial, yaitu ruang potensial yang mengandung cairan perikardial yang disekresikan oleh lapisan serosa untuk melemaskan membran. Berfungsi untuk mengurangi gesekan
akibat gerakan pemompaan jantung.


• Ruang jantung
Bagian atas jantung terdiri dari 2 atrium dan pembuluh darah besar (a.pulmonalis dan aorta)
Bagian bawah jantung terdiri atas 2 ventikel.
Jantung memiliki 4 ruang, yaitu :
- atrium kanan
terletak di superior kanan jantung
berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah sementara yang berasal dari v.cava superior dan inferior dan sinur koronarius.
- atrium kiri
ukurannya lebih kecil dari atrium kanan, berfungsi sebagai tempat menampung darah yang berasal dari paru-paru.
- ventrikel kanan
terletak di inferior jantung sebelah kanan
berfungsi untuk mendorong darah meninggalkan ventrikel kanan ke paru-paru.
- ventrikel kiri
dindingnya tiga kali lebih tebal dibandingkan dengan ventrikel kanan. Berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Atrium kanan dan atrium kiri dibatasi oleh septum interatrial.
Ventrikel kanan dan ventrikel kiri dibatasi oleh septum interventrikula
Atrium dan ventrikel dibatasi oleh anulus fibrosa.

• Katup jantung
Katup jantung terbagi 2, yaitu :
- Katup atriovenrikularis, terdiri dari :
 Trikuspidalis
Adalah katup yang menghubungkan atrium kanan dengan ventrikel kanan
 Bikuspidalis
Adalah katup yang menghubungkan atrium kiri dengan ventikel kiri.
- Katup semilunaris, terdiri dari :
 katup aorta
Adalah katup yang menghubungkan ventrikel kiri dengan aorta
 katup pulmonalis
Adalah katup yang menghubungkan ventrikel kanan dengan
a. Pulmonalis.







Gambar: anatomi jantung







 HISTOLOGI

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan :
1. Lapisan dalam (endokardium), terdiri dari:
• Sel endotel
Terdiri dari poligonal gepeng dan berlanjut dengan endotel
pembuluh darah.
• lapisan sub endotel
- Lapisan jaringan pengikat longgar tipis: fibroblas, serat
kolagen dan sedikit serat elatis.
- Lapisan jaringan pengikat padat tebal: lebih banyak serat
elastis, dan sedikit berkas otot polos.
• Lapisan sub-endorkardial
- Jaringan pengikat longgar
- Mengandung pembuluh darah, saraf dan sistem konduksi
jantung
- Mengikat endokardium dengan miokardium

2. Lapisan tengah (miokardium)
Merupakan lapisan paling tebal, tersusun atas otot-otot jantung
Pada dinding atrium, terdapat anyaman serabut elastis antara berkas
otot jantung
Pada dinding ventriculus:
• Miokardium lebih tebal daripada dinding atrium
• Miokardium sedikit serabut elastis
• Ditemukan trabeculae carneae : tonjolan-tonjolan berkas otot jantung ke dalam rongga

3. Lapisan luar (epikardium)
Terdiri dari 2 lapisan:
1. Lamina parietalis
Lapisan tipis jaringan pengikat: serabut elastis, serabut kolagen fibroblas, sel makrofag dan selapis sel-sel mesotel
2. Lamina visceralis (epicardium)
• Menempel pada myocardium
• Permukan bebas ditutupi oleh selapis sel-sel mesotel
• Di bawah mesotel: jaringan pengikat longgar tipis mengandung serabut elastis pembuluh darah (cabang pemb. Darah jantung), ser. saraf




Gambar: histolog jantung

 FISIOLOGI
Fungsi sistem kardiovaskuler
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis
Sirkulasi Sistemik
• Mengalirkan darah ke berbagai organ
• Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
• Memerlukan tekanan permulaan yang besar
• Banyak mengalami tahanan
• Kolom hidrostatik panjang

Dibagi menjadi lima kategori berdasarkan anatomi dan fungsinya
- Arteria
Arteria ini mengisi sekitar 15 persen volume total darah. Oleh karena itu sistem arteria ini dianggap merupakan sirkuit bervolume rendah tetapi bertekanan tinggi.
- Arteriol
Bila berkontaksi, arteriola merupakan tempat resistensi utama aliran darah dalam cabang atrial. Saat dilatasi penuh, arteriola hampir tidak memberikan resistensi terhadap aliran darah.
- Kapiler
Tempat terjadinya pertukasan oksigen, nutrisi, dan metabolit.
- Venula
Berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari sel-sel endotel dan jaringan fibrosa.
- vena
adalah saluran yang berdinding relatif tipis dan berfungsi menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena.

Sirkulasi Pulmonal
• Hanya mengalirkan darah ke paru
• Hanya berfungsi untuk paru
• Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
• Hanya sedikit mengalami tahanan
• Kolom hidrostatik pendek

Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intar miokardial yang kecil. Aliran darah koroner meningkat pada:
1. Aktifitas
2. Denyut jantung
3. Rangsang sistem saraf simpatis

Sistem konduksi atau HANTARAN
Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus:

 Otomatisasi : menimbulkan impuls/rangsang secara spontan
 Irama : pembentukan ransang yang teratur
 Daya konduksi: kemampuan untuk menghantarkan
 Daya rangsang: kemampuan bereaksi terhadap rangsang

Jantung memiliki sifat-sifat ini sehingga mampu menghasilkan impuls secara spontan dan ritmis yang disalurkan melalui sistem konduksi untuk merangsang miokardium dan menstimulasi kontraksi otot.

Impuls jantung biasanya berasal dari nodus sinoatrialis (SA), impuls jantung kemudian menyebar dari nodus SA menuju jalur konduksi khusus atrium ke otot atrium. Jalur internodal, jalur anterior, tengah, dan posterior menghubungkan nodus SA dengan nodus atriovenrikularis (AV).
Impuls listrik kemudian mencapai nodus AV, nodus AV merupakan jalur normal transmisi impuls antara atrium dan ventrikel. Pengantaran impuls terjadi relatif lambat melewati nodus AV karena tipisnya serat, sekitar 0,9 detik. Hal ini menyebabkan atrium lebih dulu berkontraksi dibanding ventrikel.
Selanjutnya impuls masuk ke berkas his dan berjalan ke bawah sisi kanan septum interventrikularis dan kemudian bercabang menjadi serabut berkas kanan dan kiri. Berkas ini kemudian menjadi serabut purkinje. Kemudian impuls dihantarkan ke permukaan endokardium, miokardium, dan menyebar di epikardium. Struktur ini menyebabkan aktivasi segera dan kontraksi ventrikel yang terjadi hampir bersamaan.



Gambar : sistem konduksi















2. Anatomi, Fisiologi, dan Histologi pembuluh darah

 ANATOMI DAN FISIOLOGI

 Pembuluh pada sirkulasi pulmonal

- Trunkus pulmonar berasal dari atrium kanan.
- Trunkus pulmonar terbagi menjadi:  arteri pulmonaris kanan
 arteri pulmonaris kiri.
- Arteri pulmonaris kanan terbagi menjadi tiga lobus dalam paru kanan
- Arteri pulmonaris kiri terbagi menjadi dua cabang lobus dalam paru kiri.
- Arteri berakhir dalam jaringan kapiler yang mengelilingi kantong udara paru-
paru.
- Setelah pertukaran gas darah terkumpul dalam venula dan masuk ke vena.
Dua vena pulmonaris kanan dan dua vena pulmonaris kiri mengembalikan
darah terorganisasi ke atrium kiri.

 Arteri utama pada sirkulasi sistemik
• Aorta, muncul dari ventrikel kiri merupakan pembuluh berdiameter terbesar dalam tubuh.

• Aorta asenden, bagian awal aorta. Awalnya muncul pada area pertemuan sternum dan iga kedua.
Percabangan dari aorta asenden adalah arteri koronaria kanan dan kiri.

• Arkus aorta, dimulai pada sudut sternum.
Memiliki tiga percabangan, yaitu:
- A. brakiosefalika, bercabang menjadi arteri karotis komunis kanan dan arteri subklavia kanan.
- A. karotis komunis kiri
Setiap A. Karotis komunis bercabang menjadi arteri karotis eksterna dan interna.
 Arteri karotis eksterna mensuplai darah ke kepala dan leher di luar rongga cranial.
Bercabang menjadi: a. tirodea superior, a. faringea asenden, a. lingualis, a. fasialis, a.oksipitalis, a.aurikularis, a.temporalis, a. temporalis superfisialis, dan a. maksilaris.
 Arteri karotis interna memasuki rongga cranial melalui saluran carotid tulang temporal.
Bercabang menjadi: a. oftalmika, a.serebri anterior, a.serebri media.
- A. subklavia kanan (dari a.brakiosefalika) dan A.subkalvia kiri (dari arkus aorta) bercabang menjadi:
 A. vertebralis
 Trunkus tiroservikalis
 Trunkus kostoservikalis
 Arteri toraksika interna.
- A. subklavia kanan dan kiri memanjang sampai tungkai atas di setiap sisi sebagai arteri aksilaris. Bercabang menjadi a.toraksika superior, a. torako-akromialis, toraksika lateralis, subskapularis, dan a. sirkumfleksa anterior dan posterior humeris pada struktur dalam aksila.
 Arteri aksilaris, memanjang menjadi a. brakhialis dan
bercabang menjadi a. radialis dan a. ulnaris.
 Arteri radialis dan ulnaris bercabang menjadi arteri digitalis
pada jari-jari tangan.

• Aorta torasika, menjadi percabangan visceral dan parietal pada organ dan otot dalam regia toraks.
 Arteri pericardial mempedarahi pericardium jantung
 Arteri bronchial memperdarahi paru-paru
 Arteri esophageal memperdarahi esophagus karena mengalir melewati mediastinum
 Arteri interkostalis memperdarahi otot interkostal dan dinding toraks
 Arteri frenik memperdarahi diafragma.

• Aorta abdominalis berawal pada area sekitar diafragma dan berakhir pada area sekitar vertebra lumbal ke empat. Bercabang menjadi:
 Arteri siliaka, muncul tepat di bawah diafragma dan bercabang menjadi tiga, yaitu:
- Arteri gastrika sinistra
- Arteri splenika
- Arteri hepatica komunis, bercabang menjadi a. gastrika dekstra, a. gastroduodenalis, a.hepatika, a.kistik.
 Arteri mesentrika superior
 Sepasang arteri suprarenalis
 Arteri-arteri renalis
 Arteri testikularis (spermatic interna) atau arteri ovarika
 Arteri mesentrika infesrior
 Sepasang arteri lumbalis dan sakralis.

• Arteri iliaka komunis kanan dan kiri
 Arteri iliaka interna
 Arteri iliaka eksterna menjadi arteri femoralis
 Arteri poplitea
 Arteri tibial posterior dan anterior
Arteri tibialis anterior menjadi arteri dorsalis pedis dan arkus
Arteri tibialis posterior bercabang menjadi arteri plantaris
medialis dan lateralis.

 Vena utama pada sirkulasi sistemik
1. Vena utama dari kepala, otak, dan leher
a. Vena jugularis eksterna
b. Vena jugularis interna
c. Vena juglaris interna bergabung disebut vena subklavia dan membentuk vena brakiosefalika.
d. Kedua vena brakiosefalika menyatu membentuk vena cava superior.
2. Vena utama pada tungkai atas
a. Vena sefalika bermuara pada vena aksilaris
b. Vena basilica bergabung dengan vena brakhialis
c. Vena medial kubiti, menghubungkan vena basilica dan vena sefalika.
3. Vena pada toraks
a. Vena brakiosefalika
b. Vana azigos
c. Vena hemiazigos
4. Vena pada abdomen dan pelvis
Vena cava inferior, terbentuk dari penyatuan vena iliaka komunis sinistra dan dekstra.
5. Vena pada tungkai bawah
Vena dalam menyertai arteri dan memiliki nama yang berhubungan: vena iliaka eksterna, femoralis, poplitea, tibialis anterior dan posterior, serta vena peronea.



 Kapilar
Adalah saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrient dan zat sisa di antara darah dan jaringan. Kapilarr menghubungkan arteriol dan venula. Seluruh jaringan memiliki kapilar, kecuali kartilago, rambut, kuku, dan kornea mata.


Tabel perbandingan arteri, vena, dan kapiler

Saluran darah Arteri vena kapilari
Ketebalan dinding Tebal Tipis Sangat tipis-setebal satu sel
Otot dinding Lapisan otot tebal Lapisan otot tipis Hanya terdiri daripada lapisan endotelium
Arah aliran darah Dari jantung Ke jantung Menyambungkan arteriol dan venul
Tekanan dan kadar aliran darah Tekanan tinggi, kadar aliran darah yang tinggi Tekanan rendah, aliran darah rendah Tekanan sangat rendah dan aliran darah sangat perlahan
Kandungan darah angkutan Kaya dengan oksigen dan zat makanan terlarut (kecuali arteri pulmonari) Darah terdeoksigan dan zat makanan pula adalah kurang (kecuali vena pulmonari) Kandungan oksigan dan makanan terlarut semakin menyusut sebab pertukaran gas dan bahan makanan terlarut berlaku dangan sel-sel






Gambar: aliran arteri dan vena

 HISTOLOGI

ARTERI BESAR
– Tunika Intima
• Endotel
• Lapisan sub endotelial
• Jaringan pengikat longgar, kadang-kadang terdapat otot polos
• Sedikit serabut kolagen, elastis dan fibrolas
– Tunica media (tebal: 500 mm)
• Membrane elastika interna
• Membran elastika externa (tipis)
• Celah – celah diisi sel otot polos, fibroblas, serat kolagen
– Tunica adventitia (tipis)
• Jaringan pengikat, serabut kolagen memanjang vasa vasorum

ARTERI SEDANG
• Tunica intima
– Lapisan subendotel: jaringan pengikat dengan kadang-kadang sedikit sel-sel otot polos
– Membrana elastika interna: mencolok (bergelombang)
• Tunika media
– Lapisan jaringan otot polos dapat mencapai 40 lapisan.
– Di antara lapisan otot polos terdapat lapisan elastisbercampur serat retikuler.
– Otot polos tersusun melingkar
– Membrane elastika eksterna
• Tunika adventitia
– Mungkin lebih tebal daripada tunika media
– Serat-serat elastis, kolagen memanjang, fibroblas
– Vasa vasorum

ARTERIOL
• Tunica intima
– Endotel
– Lamina basalis tipis
– Lapisan sub-endotelial tipis dengan ser. Elastis dan retikuler
– Membrane elastica interna tipis
• Tunica media
– Paling banyak 2 lapis otot polos melingkar
• Tunica adventitia
– Jaringan pengikat longgar tipis

VENA BESAR
• Tunica intima
– Endotel
– Jaringan pengikat sangat tipis
• Tunica media
– Tidak berkembang dengan baik
– Seringkali tidak ada
• Tunica adventitia
– Merupakan bagaian utama dari dinding
– Jaringan pengikat: serabut elastis dan serabut kolagen yang memanjang.
– Terutama mengandung serabut otot polos memanjang


VENA SEDANG
• Tunica intima (tipis)
– Sel endotel
– Jaringan pengikat tipis sedikit serabut elastis
• Tunica media (lebih tipis daripada arteri sedang)
– Terutama sel otot polos sirkuler
– Otot polos dipisahkan serat kolagen memanjang
– Sedikit fibroblas
• Tunica adventitia (lebih tebal daripada tunica media)
– Jaringan pengikat longgar dengan berkas tebal serabut kolagen memanjang dan anyaman serabut elastis.
– Bagaian dalam sering ada berkas sel-sel otot polos memanjang

VENULA
– Tunica intima
• endotel
• Jaringan pengikat, beberapa sel otot polos, makin besar diameternya maka sel-sel makin rapat.
– Tunica media
• 1 atau beberapa lapis sel-sel otot polos
– Tunica adventitia
• Fibroblas dan serabut tipis elastis dan kolagen memanjang.

3. SISTEM LIMFATIK

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

Aliran getah bening adalah aliran cairan limfe dari ruang interselular seluruh tubuh menuju susunan vena dan menuju ke jantung.

Secara anatomi sistem limfatik terdiri dari:
• Saluran getah bening (lymph vessels)
• Kelenjar getah bening (nodus limfatikus)
Terdapat diseluruh tubuh seperti badan, kepala, lengan , tungkai. Kecuali di otak dan bola mata.



Gambar saluran getah bening (lymph vessels)


Gambar kelenjar getah bening


Aliran sistem limfatik
• Vasa afarentia
– Berfungsi sebagai penampung cairan jaringan.
– Diameter lebih besar sedikit dari kapiler darah
– Selapis sel endotel tipis
• Masuk ke dalam sinus lymphaticus dalam nodus lymphaticus
• Keluar dari hilus sebagai vasa eferentia
– Struktur dinding sama dengan vasa aferentia
– Mengangkut cairan limpe dengan limfosit
• Vasa lymphatica
– Menerima beberapa vasa eferentia, diameter bertambah besar
– Dinding bertambah tebal
– Di bagian dalam dilengkapi dengan valvula

4. Sistem Pengaturan Kardiovaskular

 Pengaruh saraf
Sistem kardiovaskular diatur oleh sistem saraf atonom, yaitu sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Memiliki efek berlawanan dan mempengaruhi perubahan denyat jantung.

Pengaturan sistem saraf otonom terhadap kardiovaskular dipengaruhi beberapa komponen, yaitu:
1. Sensor
• Baroreseptor/presoreseptor
terletak pada lengkung orta dan sinus karotikus, sensor ini peka terhadap perubahan dinding pembuluh darah. Apabila tekanan arteri besar maka akan ada aba-aba pada pusat pengaturan kardiovaskular untuk menghambat kerja jantung, sebaliknya jika tekanan arteri kecil, jantung memulai refleks.
• Kemoreseptor
Terletak di badan karotis dan badan aorta. Dipengaruhi oleh kadar oksigen dalam arteri peningkatan tekanan CO2 dan pengingkatan kadar ion hidrogen (penurunan PH darah). Akibatnya adalah merangsang pusat pengaturan kardiovaskular untuk meningkatkan aktifitas jantung.

2. Jalur aferen
Dalam N. Vagus dan N. Glosofaringeus
Berfungsi untuk membawa impuls saraf dari reseptor ke otak

3. Pusat Vasomotor/ pusat pengaturan kardiovaskular
Terletak pada bagian atas medula oblongata dan bagian bawah pons.

4. Jalur aferen
Melalui N. Vagus untuk parasimpatis
Melalui N. Kardiak untuk simpatis

5. Reseptor
Terletak pada sistem penghantar jantung, miokardium, otot polos pembuluh darah.
Stimulasi reseptor adalah mengubah denyut jantung, kecepatan koduksi AV, kekuatatan kontraksi miokardium, dan diameter pembuluh darah.
 pengaruh hormon
- Asetilkolin
Stimulasi saraf parasimpatis menyebabkan pelepasan hormon asetilkolin, berfungsi untuk perantara transmisi impuls saraf pada reseptor jantung.
Respon terhadap stimulasi parasimpatis adalah respon kolinergik atau respon vagal. Bersifat cepat, kuat, dan mampu mencapai regulasi denyut jantung pada setiap denyut. Mampu menurunkan denyut jantung sampai benar-benar hilang.

- Norepinefrin
Stimulasi simpatis (adrinergik) menyebabkan terlepasnya epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal dan dibawa ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Zat ini secara selektif terikat pada:
 reseptor α
Terletak pada sel-sel otot polos pembuluh darah. Berfungsi untuk vasokonraksi.
 reseptor β
β1 : terletak pada nodus AV, nodus SA, dan miokardium. Berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung.
β2, berfungsi untuk vasodilatasi.


5. Faktor yang mempengaruhi kerja jantung
 Pada Jantung
Mekanisme frank-starling :
Makin besar darah masuk, makin besar regang otot, maka makin kuat kontraksi otot jantung dan makin banyak darah di pompa.

Jika Otot atrium kanan meregang, maka
Frekuensi denyut jantung meningkat10-20%
Jumlah pompa jantung meningkat

 1. Local control of blood flow

• acule regulation : O2 yang dibutuhkan meningkat
• Long-term : change in tissue vaasculaty



2. Local control : ion K + 4Ca

• K+ meningkat, maka akan menghambat konduksi impulse jantung dari atrium ke ventrikel
• K + meningkat, kerja jantung melemah
• Ca+, kontraksi jantung meningkat

3. Local control : Suhu
• Suhu tinggi, denyut nadi meningkat
• Suhu rendah, denyut nadi menurun

4. Local control : Tekanan arteri
• Tekanan meningkat, di atas160mm, maka darah jantung menurun.

6. Sirkulasi darah
Dasar fungsi :
1. kecepatan aliran darah keselurh jaringan diatur sesuai kebutuhan jaringan.
Jika suplai darah ke jantung meningkat maka jaringan aktif akan meningkat, kadang-kadang sampai dua puluh kali nilai istrahat. Pembuluh mikro mengawasi kebutuhan, yang menyebabkan dilatasi dan kontraksi untuk kontrol aliran sesuai kebutuhan. Bantuan saraf juga penting untuk mengawasi kebutuhan darah.

2. Curah jantung dikendalikan oleh jumlah selurah aliran darah setempat.
Darah di jaringan di bawa oleh vena kembali ke jantung.
Jumlah darah yang masuk sama dengan jumlah darah yang keluar.

3. Tekanan arteri dikendalikan secara mandiri baik dengan pengaturan
aliran darah setempat atau pengaturan curah jantung.
Kontraksi umum arteriol, darah banyak terakumulasi dalam arteri besar maka tekanan arteri meningkat.

7. Macam macam ganguan pada sistem kardiovaskuler
1. Jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika Serikat.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah: merokok, mengosumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.



2. Jantung Koroner.
Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner:
• Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mancegah datangnya penyakit jantung.
• Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
• Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan jantung didalam sering merupakan akibat dari profil kolestrol yang tidak normal.
• Diabetes,kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah,namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

3. Heart valve disease
Penyakit ini merupakan gangguan jantung akibat rusaknya katup jantung. Katup jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran darah yang masuk searah menuju jantung.

4. Cardiomyopathies
Gangguan yang menyerang otot jantung itu sendiri yaitu adanya pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal atau bahkan menjadi kaku. Sebagai akibatnya jantung bisa menjadi lemah atau jantung memompa secara tidak normal. Tanpa penanganan lebih lanjut bisa berakibat gagal jantung atau juga jantung bisa berdetak tidak normal.

5. Conngenitas heart disease
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut huga kelainan pada jantung. Menurut penelitian, 8 sampai 10 dari 1.000 kelahiran bisa terserang gangguan ini. Gejala awal biasanya terdeteksi saat atau pada masa kanak-kanak.

8. Elektrokardiogram
Elekrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan perubahan potensial listrik yang bangkit dalam miokard berhubungan dengan pekerjaan jantung.

Untuk menggambarkan EKG dibutuhkan:
1. elektrode positif, yang dihubungkan pada kutup positif
2. elektrode negatif, yang dihubungkan pada kutup negatif
3. elektrode G, yang dihubungkan pada pasien, pesawat EKG, dan tanah.

Posisi elektroda berhubungan satu sama lain dan terhadap jantung disebut lead.
Ada 12 lead konvensional yang dipakai untuk merakam EKG
1. Tiga lead tungkai standar
Meliputi lengan kanan terhadap lengan kiri, lengan kanan terhadap tungkai kiri, dan lengan kiri terhadap tungkai kiri.
2. Tiga lead tungkai modifikasi
Diperkuat dengan hubungan listrik yang mengakibatkan defleksi peningkatan amplitudo. Lead ini unipolar karena hanya dapat mendata perubahan voltase disalah satu titik (lengan kanan, lengan kiri, atau tungkai kiri)
3. lead perikordial
Unipolar merekam data pada enam posisi di dada, yaitu V1-V6



Gambar: kertas hasil EKG

 Gelombang p terjadi karena kontraksi atrium
 Kompleks QRS terjadi karena kontraksi ventrikel
 Gelombang T terjadi karena repolarisasi ventrikel

Interval PR normal adalah 0,12-0,2 detik (3-5 kotak kecil)
Jika lebih pendek, berarti atrium terdepolarisasi dengan nodus AV/ terjadi konduksi cepat yang abnormal dari atrium menuju ventrikel.

Durasi kompleks QRS adalah 0,12 detik atau kurang dari 3 kotak kecil
(waktu yang diperlukan oleh eksitasi untuk menyebar melalui ventrikel)
Gangguan konduksi durasi ini lebih lama dan komleks QRS melebar.